Teks Ulasan Novel Pelabuhan Terakhir, Pengulas Safira Rahma Ilmarani SMPN 2 Sukorejo VIII E Tahun 2023

Judul : Pelabuhan Terakhir
Pengarang : Roidah
Penerbit : Erlangga
Editor : Sani Nurlatifah, hijrah Saputra , Andhika Prasetya
Tahun terbit : 2012
Tebal halaman : 157 Halaman

Pelabuhan terakhir merupakan novel yang terbit pada tahun 2012 yang diterbitkan oleh Erlangga dan pengarangnya yaitu Roidah . Novel ini sudah beredar dipasaran dan banyak dikenal orang . Novel ini diceritakan bahwa dalam hidup manusia tak akan pernah bisa menghindari takdirnya.

Novel ini menceritakan seorang wanita yang bernama Zahra yang mempunyai sifat mandiri dan mempunyai karir yang sukses . Sukses dalam berkarir , tp selalu gagal dalam masalah percintaan , ditambah pula dengan seringnya menangani kasus tentang penindasan terhadap perempuan , sampai membuat dia enggan menikah dan membenci kaum laki-laki . Terlahir sebagai anak tunggal dalam keluarga malah membuatnya semakin tertekan . Akhirnya , ia dijodohkan oleh sang ayah dengan seorang pria . Sang ayah yang sudah ini menimang cucu , dan khawatir dengan usia anaknya tersebut , akhirnya memilihkan jodoh untuk Zahra . Nama Poernomo alias Ipung pun mencuat ke permukaan . Sudah hampir 2 Minggu nama Ipung diproklamirkan sang ayah , ditambah pula tingkat jenuh yang mulai datang dari pekerjaannya sekarang , semakin membuat pikirannya kian kacau . Zahra sudah merasa tidak betah dengan pekerjaannya , sehingga membuat ia ingin hengkang dari pekerjaannya . Zahra memutuskan mulai melirik dunia kerja baru . Ia mendapat tawaran pekerjaan , masih urusan sosial . Ia diajak bergabung di pendampingan suku kubu , Jambi.

Kisah percintaan Zahra pun semakin berwarna ketika dia bekerja di Jambi . Setelah nama Ipung diproklamirkan sang ayah , kini muncul nama sultan , lelaki gagah dan bertanggung jawab yang mampu membuatnya kembali ingat kepada tuhan dan agama . Sudah lama ia tak pernah ingat kewajibannya sebagai seorang muslim . Waktu kecil ia telah dididik mengerjakan sholat oleh ibunya , namun beranjak remaja sholatnya kian bolong , hingga menghilang Sama sekali , apalagi sejak ditimpa masalah cinta . Ada juga laman senjo , anak sang kepala suku yang lugu dan polos . Dua lelaki ini pun berhasil menumbuhkan kembali citra positif laki-laki di mata Zahra dan mampu mengunggah kembali nurani perempuannya . Sementara , sekarang ibu Zahra terbaring sakit , Ipung pun tak segan memperlihatkan kepedulian dan perhatiannya kepada ibu Zahra . Selama Zahra berada di Jambi Ipung lah yang menemani kedua orang tua Zahra ketika kesepian . Kejadian itu pun semakin membuat hati Zahra bimbang.

Diantara tiga pilihan , kerana merasa bersalah kepada ibunya , Zahra pun harus mengambil keputusan untuk segera menikah . Ipung yang baru bertemu dengannya di rumah sakit , kian lama membuat Zahra salut dengan sifat Ipung yang peduli dan perhatian kepada keluarganya . Sultan yang telah mengingatkan ia kepada tuhan dan agama membuatnya mulai merasakan sesuatu terhadap Sultan , san laman senjo anak kepala suku kubu yang lugu dan polos yang pernah dekat dengannya . Diantara 3 pilihan laki-laki ini membuat hati Zahra nimbang . Zahra berpikir kalau seandainya dia menikah dengan laman senjo , apa kata ibu nanti , karena latar belakang laman senjo . Lalu ia berikan diri untuk menyatakan rasa cintanya kepada sultan , dan ternyata sultan menolaknya . Kemudian Zahra memilih Ipung untuk menjadi pasangannya , karena iling lah yang mampu menutup sejarah lama dan membuka lembaran sejarah baru untuk hidup Zahra.

Novel ini memberikan pelajaran kepada pembacanya . Kita harus selalu ingat kepada tuhan dan agama , jangan sampai kita malah tersesat dan mengingkari keyakinan pada ajaran agama dan tuhan . Sesibuk - sibuknya manusia janganlah lupa akan keberadaan tuhan dan selalu berpegang teguh kepada agama.

Novel ini juga memberikan pesan agar kita menjadi seorang yang mandiri dan sukses dalam berkarir . Kita juga harus mempunyai sifat toleransi kepada semua orang yang memiliki keberagaman ras , Agama , suku , adat , dll . Yang berbeda dengan kita.

Bahasa yang digunakan dalam novel ini banyak kata yang tidak baku dan Suli dimengerti , bahasanya juga sebagian ada yang menggunakan bahasa suku kubu yang tidak semua orang mengerti . Novel ini juga sudah agak susah didapatkan di pasaran.

Komentar

Postingan Populer